Search This Blog

Tuesday 22 September 2015

MAKALAH EVALUASI SISTEM PEMBELAJARAN

EVALUASI SISTEM PEMBELAJARAN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
Teknologi Pendidikan
Dengan Dosen Pengampu :
Indah Komsiyah,S.Ag.,M.pd.
Disusun oleh:
1.      Khoirul fahrul N.A           (1725143145)
2.      Laila Dwi Safitri               (1725143147)
3.      Layyin Adzqia Anwar      (1725143153)


KELAS PGMI 2-B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
TULUNGAGUNG
MEI 2015
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Evaluasi sistem pembelajaran” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak kendala dan selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:
1.      Bapak Dr.Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah memberi kesempatan untuk belajar di IAIN Tulungagung.
2.      Ibu Indah Komsiyah, M.pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.



Tulungagung,  Mei 2015
                                               
                                                                        Penulis





DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang...................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.  Tujuan Masalah..................................................................................... 1
D.  Batasan Masalah................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi Pembelajaran........................................................ 3
B.     Kedudukan Evaluasi Dalam Pembelajaran........................................... 3
C.     Tujuan Evaluasi..................................................................................... 4
D.    Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi............................................................ 5
E.     Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran......................................................... 7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................... 8
B.     Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN




BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran.
Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk didalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrument penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran.
Hal ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran, sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki setiap guru atau calon guru.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
2.      Apa kedudukan evaluasi dalam pembelajaran?
3.      Apa saja tujuan evaluasi?
4.      Apa saja prinsip-prinsip umum evaluasi?
5.      Apa saja jenis-jenis evaluasi pembelajaran?
C.     Tujuan masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui kedudukan evaluasi dalam pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui tujuan evaluasi.
4.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip umum evaluasi.
5.      Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi pembelajaran.



D.    Batasan masalah.
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian evaluasi pembelajaran, kedudukan evaluasi dalam pembelajaran, tujuan evaluasi, prinsip-prinsip umum evaluasi,dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran.








BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Evaluasi Pembelajaran
      Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Atau dalam kata dengan kata lain merupakan sebuah kegiatan mereka ulang untuk mengetahui hal-hal penting baik yang berupa kelebihan maupun kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajran yang telah berlangsung dengan harapan agar dapat melakukan yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.[1]
B.     Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran
Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu prosesatau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Dalam arti luas, pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis , yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik , baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.
Berdasarkan rumusan diatas , ada beberapa hal yang perlu  dijelaskan lebih lanjut yaitu:
1.         Pembelajaran adalah suatu program. Artinya , didalam pembelajaran terdapat berbagai komponen, antara lain tujuan, materi,metode,media,sumber belajar,evaluasi,peserta didik,lingkungan dan guru yang saling berhubungan dan ketergantungan satu sama lain serta berlangsung secara terencana dan sistemik.
2.         Setelah pembelajaran berlangsung, tentu guru perlu mengetahui keefektifan dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses pembelajaran. Untuk itu guru harus melakukan evaluasi pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai “figur sentral “, harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat , sehingga dapat mendorong perbuatan belajar peserta didik yang aktif, produktif dan efisien.
3.         Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif. Interaktif artinya kegiatan pembelajaran, merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara guru,peserta didik ,sumber belajar ,dan lingkungan yang saling mempengaruhi , tidak didominasi ,oleh satu komponen saja. Sedangkan komunikatif dimaksudkan bahwa sifat komunikasi antara peserta didik dengan guru atau sebaliknya,sesame peserta didik dan sesama guru harus dapat saling member dan menerima serta memahami. Guru hendaknya menggunakan bahasa yang runtut ,atraktif, mudah dipahami, dan dapat mengundang antusiasme peseta didik untuk memperhatikan dan menyimak materi pelajaran.
4.         Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain: member tugas, mengadakan diskusi, Tanya jawab, mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat, termasuk melakuakan evaluasi atau penilaian.
5.         Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah diterapkan. Untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu, maka guru perlu melakukan tindakan evaluasi.
Sebagaimana telah dikemukakan diatas , salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga dengan prosedur pembelajaran,  salah satu langkah yang harus ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai konteks pembelajaran evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan daari pembelajaran itu sendiri.[2]
C.     Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Karena itu menurut Reece dan Walker terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu:
1.         Memperkuat kegiatan belajar
2.         Menguji pemahaman dan kemampuan siswa
3.         Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
4.         Mendukung terlaksanakannya kegiatan pembelajaran
5.         Memotivasi siswa
6.         Memberi umpan balik bagi siswa
7.         Memberi umpan balik bagi guru
8.         Memelihara standar mutu
9.         Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
10.     Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
11.     Menilai kualitas belajar
Sebagai bagian dari proses pembelajaran, disamping evaluasi pembelajaran harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip evaluasi, juga harus memperhatikan kesesuaiannya dengan komponen-komponen kegiatan pembelajaran lainnya. Ketidaktepatan di dalam pelaksanaan evaluasi tidak hanya menyebabkan kurang serasinya pelaksanaan proses pembelajaran, akan tetapi juga berakibat performance belajar siswa. Dengan demikian maka evaluasi harus dilakukan secara benar. Reece dan Walker mengemukakan bahwa dengan melaksanakan evaluasi belajar dengan benar sekurang-kurangnya memungkinkan kita untuk; (1) mengukur kompetensi atau kapabilitas siswa, (2) menentukan tujuan mana yang belum direalisasikan, (3) merumuskan rangking siswa dalam hal kesuksesan mereka di dalam mencapai tujuan yang telah disepakati, (4) memberikan informasi kepada guru tentang cocok tidaknya strategi mengajar yang ia gunakan, (5) merencanakan prosedur untuk memperbaiki rencana pelajaran, dan menentukan apakah sumber belajar tambahan perlu digunakan.[3]
D.    Prinsip-prinsip umum evaluasi
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik,maka kegiatan evaluasi harus betitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut.
1.      Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan dengan cara insidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu ,evaluasi pun harus dilakukan secara kontinu.hasilevaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya,sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja,tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
2.      Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek,guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor, begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
3.      Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Kata “adil” dan “objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Meskipun demikian, kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta didik harus diberlakukan sama tanpa “pandang bulu“. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif , apa  adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negative harus dijauhkan. Evaluasi harus berdasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasilmanipulasi atau rekayasa.
4.      Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja ssama dengan semua pihak,seperti orang tua peserta didik,sesame guru,kepala sekolah, termasuk dengan peserta didikitu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evalusi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5.      Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.[4]
E.     Jenis-jenis evaluasi pembelajaran
Berikut ini beberapa bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam kegiatan pembelajaran;
1.         Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif seringkali diartikan sebagai kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauhmana suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud evaluasi formatif  adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai.
Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil, anak akan diberikan remidial. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, sehingga memungkinkan untuk mencapai standar yang lebih tinggi.
2.         Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang di dalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkell mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
3.         Diagnotik
Evaluasi diagnotik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa, sehingga dapat diberikan  perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnotik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran.[5]







BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
2.      Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran
salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga dengan prosedur pembelajaran,  salah satu langkah yang harus ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai konteks pembelajaran evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan daari pembelajaran itu sendiri
3.      Tujuan Evaluasi
menurut Reece dan Walker terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu:
a.          Memperkuat kegiatan belajar
b.         Menguji pemahaman dan kemampuan siswa
c.          Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
d.         Mendukung terlaksanakannya kegiatan pembelajaran
e.          Memotivasi siswa
f.          Memberi umpan balik bagi siswa
g.         Memberi umpan balik bagi guru
h.         Memelihara standar mutu
i.           Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
j.           Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
k.         Menilai kualitas belajar
4.      Prinsip-prinsip umum evaluasi
a.       Kontinuitas
b.      Komprehensif
c.       Adil dan objektif
d.      Kooperatif
e.       Praktis
5.      Jenis-jenis evaluasi pembelajaran
a.       Evaluasi formatif
b.      Evaluasi sumatif
c.       Diagnotik
B.     SARAN
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca.




















DAFTAR RUJUKAN
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Komsiyah, Indah.2012. Belajar dan Pembelajaran.Depok Sleman Yogyakarta: Teras.
Pendidikan,Seputar.Pengertian Evaluasi Pembelajaran dalam http://seputar pendidikan003.blogspot.com/2014/02/pengertian-evaluasi-pembelajaran.html diakses pada tanggal 16 mei 2015




[1] Seputar,Pendidikan,pengertian evaluasi pembelajaran dalam http://seputar pendidikan003.blogspot.com/2014/02/pengertian-evaluasi-pembelajaran.html diakses pada tanggal 16 mei 2015
[2] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009) hal. 10
                [3]Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Depok Sleman Yogyakarta: Teras, 2012) hal. 111
[4] Zainal arifin, Evaluasi Pembelajaran…,Hal.30
                [5] Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran…,Hal 124

No comments:

Post a Comment

MAKALAH KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM / DOWNLOAD MAKALAH

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI DISUSUN OLEH: ...